Jumat, 04 Maret 2016

Percobaan Kedua



Lorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit AmetLorem Ipsum Dolor Sit AmetLorem Ipsum Dolor Sit AmetLorem Ipsum Dolor Sit AmetLorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit Amet

Percobaan Saja

Lorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit AmetLorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit Amet Lorem Ipsum Dolor Sit AmetLorem Ipsum Dolor Sit Amet

Minggu, 02 Desember 2012

Hikmah dibalik Puasa

Ibadah Saum tidaklah bertujuan untuk menjadikan manusia menderita, merasa kesulitan, serta menurunnya semangat hidup dan produktivitas. Demikian juga dilarangnya makan dan minum di siang hari tidaklah bertujuan agar manusia menjadi lesu dan lemah. Sehingga aktivitas keseharian menjadi menurun. Saum juga tidak menjadikan porsi tidur di siang hari lebih besar.
Dalam pelaksanaan ibadah saum Allah swt menghendaki kemudahan dan tidak sedikitpun menghendaki hamba-hamba nya menderita. Untuk itu, ukuran saum yang diwajibkan kepada manusia adalah ukuran standar yang tidak akan membuat manusia sakit apalagi meninggal. hal ini telah dikuatkan oleh pakar-pakar kesehatan melalui penelitian-penelitian mereka.
Saum adalah ibadah yang mempunyai tujuan-tujuan yang amat mulia dan manfaatnya akan dirasakan oleh manusia itu sendiri. Di antara tujuan dan hikmah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Saum Merupakan Ujian Ketaatan
Ibadah saum merupakan ujian ketaatan bagi manusia. Allah swt telah menjelaskan tata cara saum yang baik. Mulai dari syaratnya, rukunnya, dan hal yang dapat membatalkan saum. Saum yang baik dan diterima adalah saum yang sesuai dengan aturan-aturan tersebut. tidak ditambah dan tidak dikurangi. Jika saum itu menahan makan, minum, dan hubungan seksual dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari maka sah lah saumnya. Jika tidak sampai terbenam matahari maka tidak sah saumnya, Demikian juga tidaklah baik orang yang dengan sengaja mengakhirkan buka saumnya. Mungkin kita beranggapan semakin kita lama saum, akan semakin baik. Akan tetapi,  dalam masalah saum tidaklah demikian.
Saum yang baik adalah saum yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan allah. Saum yang baik menurut Allah adalah mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka. Allah tidak menghendaki penderitaan dalam saum, akan tetapi allah ingin memuji ketaatan kita pada aturan yang telah ditetapkannya.

2. Saum Merupakan Latihan Pengendalian Diri
Di dalam diri manusia terdapat nafsu. Nafsu itu ada yang cenderung kepada kebaikan, ada juga yang cenderung kepada kejahatan. Kedua jenis nafsu ini ada pada setiap diri manusia. Jika nafsu itu cenderung kepada kebaikan, maka dia menjadi orang baik, Sementara itu, jika jiwa yang cenderung kepada kejahatan, dia akan menjadi orang yang jahat. Allah swt berfirman:
91:791:8
91:991:10
Artinya:  Dan jiwa serta penyempurnaannya. Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan jalan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan merugilah orang yang mengotorinya. (Q.S.Asy-Syams [91]: 7-10)

Dengan saum, kita dilatih menahan makan, minum, dan hubungan biologis di siang hari bagi suami istri. Padahal, itu adalah sesuatu yang halal dan diperbolehkan pada hari-hari yang lainnya. Dengan begitu, setelah ramadan kita diharapkan dapat menahan diri untuk tidak memakan atau melakukan sesuatu yang haram.

3. Membangun Solidaritas Sosial
Manusia adalah makhluk sosial. Seseorang tidak akan mampu hidup sendirian tanpa manusia lainnya. Dia akan selalu memerlukan bantuan dan perhatian orang lain. Seseorang yang berkata "saya bisa hidup sendirian. Saya bisa hidup dan mengurusi segala sesuatu tanpa bantuan orang lain". Orang itu telah mengingkari fitrahnya sebagai manusia. Kita pun perlu mempertanyakan rasa sosial seseorang yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, tidak kenal tetangga, dan mau menang sendiri.
Kedamaian dan kebahagiaan seseorang akan ada pada diri seseorang jika dia tinggal di suatu masyarakat yang baik. Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang punya toleran, penuh perhatian, dan masing-masing punya ikatan dengan lainnya. 

4.Menghapus Dosa dan Menjauhkan diri dari Api Neraka
Bila kita melakukan saum dengan ikhlas, maka amalan saum tersebut dapat membersihkan atau menghapus dosa-dosa. Jika saumnya itu karena Allah, maka sehari saum dapat menjauhkan diri kita dari api neraka sejauh 70 musin (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id al Khudri r.a)

5. Menyehatkan Badan
Menurut ahli kesehatan, usus dan organ-organ lainnya dalam tempo tertentu harus dikurangi beban kerjanya. Saum merupakan sarana untuk mengurangi beban kerja organ-organ tersebut. Sungguh benar apa yang dikatakan rasulullah saw berikut:
"bersaumlah kamu, maka kamu akan sehat." (HR. Abu Dawud dari Abi hurairah)

Demikianlah Hikmah dalam puasa, semoga saja selama puasa, puasa kita diterima allah swt.
Mohon maaf bila ada kesalahan, berilah kritik dan saran dalam artikel ini